Saya mempunyai banyak cerita, banyak sekali. Tapi tenang, saya akan menceritakannya di blog ini. Walaupun butuh usaha yang besar karena saya belum jago menulis. Saya tadinya ingin menulis postingan ini dalam bahasa Inggris, sayangnya otak saya langsung buntu. Gagal deh bikin blog yang full English.
Kali ini saya akan bercerita tentang kehidupan kampus semester akhir yang menurut saya paling susah. Di kampus saya, mahasiswa yang lulus 146 sks mata kuliah boleh memilih untuk mengambil mata kuliah skripsi di semester tujuh atau tidak. Hal tersebut merupakan hak mahasiswa. Sebagian besar teman-teman saya memilih opsi pertama, yaitu skripsi di semester tujuh. Begitu juga saya.
Di awal semester tujuh, tugas pertama kami yaitu menentukan siapa teman kelompok skripsi dan tema skripsi yang akan diambil. Yap, kami skripsi berkelompok yang maksimal 3 orang! Hahaha. Aneh memang, satu di antara sekian banyak universitas yang memberlakukan sistem tersebut. Namun tidak semua fakultas menerapkan sistem skripsi berkelompok di kampus saya. Kalau tidak salah hanya fakultas Computer Science saja.
Saya berkelompok dengan MWM dan IW, sebut saja begitu. Bisa dibilang kami bertiga memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Saya perfeksionis, suka menunda (ini sifat jelek saya), dan keras kepala. MWM tipikal lelaki yang easy-going, gaul, dan night-life person. Sedangkan IW memiliki wawasan yang cukup luas di bidang IT, cukup terkenal bagi anak-anak nerdy seangkatan, dan lamban. See? Ya, beberapa teman saya bingung kenapa kami bertiga, yang memang berbeda sekali, bisa satu kelompok. Hidup penuh perbedaan, benar?